TENGGARONG, infoKubar.id – Kisah pilu anak menjadi yatim piatu karena orang tuanya meninggal akibat Covid-19 tidak hanya terjadi di Kutai Barat. Peristiwa hampir serupa juga terjadi di kabupaten tetangga, Kutai Kartanegara (Kukar). Bupati Kukar Edi Damansyah segera merespon dengan memberi santunan kepada keluarga almarhum. Beserta Dandim 0906, Kapolres Kukar dan Forum Forkopimda Kukar, Bupati Edi berkunjung ke kediaman mertua almarhum Ali Yusni dan Deasy Setiawati yang berada di Jalan Tenis Lapangan Gang Stadion 2 RT 15 No 54 Kelurahan Panji, Tenggarong pada Senin (26/7) sore.
Kunjungan Bupati Edi ini sebagai ungkapan belasungkawa atas musibah yang dialami keluarga Ali Yusni dan istri yang telah berpulang ke hadapan Illahi akibat terpapar Covid-19 beberapa waktu lalu. Kisahnya yang viral di sosial media membuat banyak warga ikut berduka.
Sang istri sebelumnya diketahui sempat mengunggah video mereka menjalani isolasi di akun Tiktoknya. Ia menuliskan dalam videonya “begini dah kalau cinta sakit pun sama-sama, behigaan ranjang hak pulang, semangat sehat sayangku.”
Dalam kunjungan tersebut Edi Damansyah menyerahkan bantuan dan santunan biaya pendidikan kepada anak-anak korban. Bahkan menjamin mereka hingga lulus perguruan tinggi yang diterima langsung anak kedua, Arga (12 tahun) yang didampingi nenek korban dan keluarga seperti dirilis Humas Kukar.
Ali Yusni (46 tahun) sebelumnya diberitakan menghembuskan napas terakhirnya setelah menjalani perawatan bersama istrinya Deasy Setiawati (38 tahun) di RSUD AM Parikesit. Sang suami dinyatakan meninggal pada Jumat (23/07) lalu. Dua hari berselang, sang istri pun ikut menyusul kepergian almarhum suaminya.
Pasangan sehidup semati itu merupakan warga Gunung Belah RT 49 Kelurahan Loa Ipuh, Tenggarong, Kabupaten Kukar. Ali Yusni sebelumnya merupakan ASN Pemkab Kukar. Ia menjadi bendahara pengeluaran pembantu di bidang anggaran di BPKAD Kabupaten Kukar.
Kedua anak mereka Arya (17 tahun) dan anak ketiga Abay (8 tahun) juga turut terkonfirmasi positif. Saat ini keduanya tengah menjalani isolasi di Wisma Atlet Tenggarong Seberang dan masih dalam proses penyembuhan. Namun, mereka belum mengetahui kabar bahwa kedua orang tuanya telah tiada.
Sementara empat orang anak mereka seketika menjadi yatim piatu, yaitu Arya (17 tahun), Arga (14 tahun), Abay (7 tahun), dan Ayra (4 tahun). Arga dan Ayra sekarang berada di kediaman neneknya di Kelurahan Panji, Tenggarong. Kabarnya keluarga telah berencana bersama-sama untuk mengurus keempat anak itu. (tra/man)