Gandeng Swasta, Dekranasda Kubar Angkat Wastra Jadi Ikon Ekonomi Baru

SENDAWAR, Infokubar.id — Batik khas Kutai Barat (Kubar) bukan sekadar kain, tetapi potensi besar yang tengah dipoles agar bisa melenggang ke panggung nasional bahkan internasional. Motif batik Dayak dengan kekayaan motif dalam goresan kriokng, sarut, hingga tumpar mengandung filosofi yang mengajarkan keteguhan, kebersamaan, serta perlindungan.

Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kubar kini gencar menggandeng berbagai pihak untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) perajin, demi menjadikan wastra lokal sebagai kebanggaan sekaligus sumber ekonomi baru.

Ketua Dekranasda Kubar, Maria Christina Mozes Edwin, menegaskan bahwa pelatihan bagi para perajin menjadi kunci. Baik pelatihan mandiri maupun hasil kerja sama, seperti yang baru-baru ini digelar bersama PT Bharinto Ekatama (PT BEK) dalam teknik membatik.

“Kabupaten Kubar memiliki kekayaan budaya dan kearifan lokal yang layak diangkat menjadi motif batik tulis khas bernilai tinggi. Ini bukan hanya soal ekonomi, tapi juga soal kebanggaan daerah,” ujar Maria, Senin (15/09/2025).

Menurutnya, potensi besar itu hanya bisa diwujudkan dengan perajin yang terampil dan kreatif. Karena itu, Dekranasda menekankan pentingnya kegiatan peningkatan kapasitas dan kolaborasi lintas sektor.

“Sebagai lembaga independen yang bermitra dengan pemerintah, kami ingin setiap pelatihan benar-benar memberi ruang pemberdayaan masyarakat,” tambahnya.

Maria juga menyampaikan apresiasi atas dukungan perusahaan yang turut ambil bagian, sembari mengajak perajin untuk konsisten menekuni batik sebagai warisan budaya bangsa.

“Batik sudah diakui dunia. Maka, mari kita tumbuhkan rasa cinta terhadap wastra sebagai identitas bangsa sekaligus sumber ekonomi masyarakat,” tutupnya optimis.

Kegiatan ini berlangsung di Aula Dekranasda, mulai Senin, 15 September hingga 15 November 2025 mendatang. Sekira 30 perajin lokal diberi kesempatan memperdalam teknik sekaligus memperdalam motif yang mereka gambar di lembaran kain.

“Batik adalah warisan nasional. Kami berharap Kutai Barat memiliki motif batik yang bisa dikenal luas, bahkan menjadi kebanggaan hingga ke tingkat nasional,” kata Head of HSEC & Community Development PT BEK, Cipto Hadi Purnomo, sebagai fasilitator. (*)

Facebook Comments Box
Matahari Komputer
Bagikan ke