SENDAWAR, Infokubar.id – Pagelaran acara puncak atau penutupan acara memperingati hari Kemerdekaan Republik ke-77 Indonesia masih berlangsung di beberapa daerah di Kutai Barat. Di Kampung Pentat, Kecamatan Jempang salah satunya yang baru-baru ini menggelar puncak perayaan sekaligus pembagian hadiah kepada pemenang perlombaan pada Jumat (2/9/2022) malam.
Bupati Kubar FX. Yapan dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan oleh Kepala Badan Keuangan dan Aset Daerah Sahadi mengatakan, perayaan HUT RI tahun ini mengangkat tema, yaitu Pulih Lebih Cepat Bangkit Lebih Kuat, memberikan motivasi selama 2 tahun ini dilanda oleh pandemi Covid-19 dapat tetap kuat untuk melewatinya.
“Tentu Pemerintah pun turut andil dan peduli akan hal tersebut, sehingga penguatan di berbagai lini bidang kehidupan terus digalakkan agar kita dapat terus maju melaksanakan pembangunan,” kata Sahadi dalam acara yang digelar di halaman Kantor Petinggi Kampung Pentat.
Selain perayaan malam puncak HUT RI, pertemuan malam ini juga menjadi ajang silahturahmi antara Pemerintah Daerah, Kecamatan, Kampung serta masyarakat. Hal tersebut juga menjadi momen untuk melihat sudah sejauh mana pencapaian pemerintah dengan dukungan masyarakat Kubar di usianya yang hampir 23 tahun.
Di periode kedua era kepemimpinan duet Yapan-Arkan, Pemkab Kubar terus mengevaluasi pencapaian dan target pembangunan. Di kampung Pentat misalnya, dilihat potensinya di bidang pertanian mayoritas penduduknya berprofesi sebagai petani/pekebun. Oleh karena itu, pemerintah akan mewujudkan dengan penganggaran kegiatan percetakan lahan pertanian sebagai daya dukung ketahanan pangan.
“Melalui ADD, maka sesuai program akan ada rencana percetakan lahan pertanian sawah melalui anggaran perubahan. Saya pun mendorong mari kita semua mensukseskan program ketahanan pangan di wilayah ini,” terang Sahadi.
Lebih lanjut Sahadi menambahkan terkait pembangunan, di antaranya listrik telah teraliri 24 jam, lalu sampai tahun 2024 akan ada program hibah air minum perkotaan untuk masyarakat berpenghasilan rendah untuk area yg sudah ada jaringan pipa PDAMnya tapi belum tersambung ke rumah. Tentu dengan mekanisme yang meringankan, biaya pemasangan pelanggan PDAM yang tadinya Rp 3,6 juta menjadi hanya Rp 500 ribu saja karena disubsidi pemerintah.
“Perlahan-lahan tentunya program pembangunan dilaksanakan dari pedesaan ke perkotaan terus digalakan,” tandas Sahadi. (Adv)
Penulis: Fitra Mayca | Editor: Lukman Hakim