SENDAWAR, Infokubar.id — Semangat menjaga bumi dimulai dari bangku sekolah. Dalam rangkaian World Cleanup Day (WCD) 2025, WCD Provinsi Kalimantan Timur menggelar kegiatan “WCD Goes to School: Gaya Hidup Ramah Lingkungan dan Konservasi Satwa Liar” di SMAN 1 Sendawar dan SMAN 2 Sendawar, Kabupaten Kutai Barat pada 06 Oktober 2025.
Kegiatan ini menjadi wadah edukasi bagi pelajar untuk menumbuhkan tanggung jawab dan kepedulian terhadap kelestarian lingkungan serta perlindungan satwa liar. Melalui pendekatan langsung di sekolah, WCD Kaltim berharap lahir generasi muda yang peduli, beraksi nyata, dan menjadi teladan dalam menjaga kebersihan lingkungan.
Program tersebut merupakan bagian dari gerakan nasional World Cleanup Day Indonesia (WCDI) 2025 yang digelar serentak di 211 negara pada 20 September 2025. Di Indonesia, WCDI diinisiasi oleh Let’s Do It Indonesia sejak tahun 2018 sebagai bentuk gerakan gotong royong global untuk menciptakan bumi yang lebih bersih.
Selama tujuh tahun pelaksanaannya (2018–2024), WCD Indonesia mencatat capaian luar biasa dengan melibatkan 31.059.856 relawan, membersihkan 57.684 kilogram sampah, serta menggandeng lebih dari 3.000 komunitas, 300 perusahaan, dan 100 universitas di seluruh Indonesia.
Tahun ini, WCDI mengusung tema nasional “Menuju Indonesia Bersih 2029”, yang sejalan dengan target Sampah Terkelola 100 Persen Tahun 2029 sebagaimana tercantum dalam Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2025 tentang RPJMN 2025–2029. Melalui kampanye besar bertajuk #Kami13Juta, WCD Indonesia menargetkan partisipasi 13 juta relawan, atau sekitar lima persen dari populasi Indonesia, untuk ikut serta dalam aksi pungut sampah terbesar di dunia.
Pelaksanaan WCD Kalimantan Timur 2025 mendapat dukungan penuh dari Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur, melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kaltim serta Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Kaltim. Dukungan ini menjadi wujud nyata sinergi lintas sektor dalam memperkuat gerakan menuju Indonesia Bersih 2029.
“Kami percaya perubahan besar dimulai dari langkah kecil yang dilakukan bersama. Dengan melibatkan pelajar dan masyarakat, kita tidak hanya mengelola sampah sesuai jenisnya, tetapi juga menanamkan kesadaran bahwa bumi adalah rumah bersama yang harus dijaga. Ini tanggung jawab kita semua dan harus dilakukan segera,” ujar Fatur, Leader World Cleanup Day Kalimantan Timur.
Melalui kegiatan ini, WCD Kalimantan Timur mengajak seluruh elemen masyarakat, pemerintah, komunitas, pelajar, akademisi, hingga sektor swasta untuk bersama menjaga kebersihan lingkungan dan menjadi bagian dari sejarah World Cleanup Day 2025, aksi gotong royong pungut sampah terbesar di dunia. (*)