SENDAWAR, Infokubar.id – Bahan bakar minyak (BBM) di Kabupaten Kutai Barat semakin langka. Hingga Minggu (14/4/2024) siang sejumlah stasiun pengisian bahan bakar di Tanaa Purai Ngeriman tampak kosong.
Bahkan warga sudah tampak mengantre sejak jam 6 pagi di salah satu pertashop di Kelurahan Simpang Raya padahal truk BBM sedang dalam proses pengiriman.
Tak pelak antrean panjang kendaraan roda dua maupun empat mengular hingga ratusan meter. Baru sekitar jam 12 siang masyarakat baru dapat melakukan pengisian bahan bakar.
Sejumlah warga mengaku sangat mengeluhkan kondisi ini karena harus mengantre lebih dari 6 jam untuk mendapatkan BBM jenis Pertamax. Warga berharap pemerintah dan Pertamina bisa menambah stok BBM di Kutai Barat khususnya jenis Pertalite dan Pertamax.
Saat ini warga mengaku tak lagi mengejar untuk mendapatkan BBM subsidi Pertalite sehingga terpaksa menggunakan Pertamax dengan alasan yang penting ada untuk kendaraannya. Belum lagi jika harus berebut dengan Pengetap yang mendominasi antrean Pertalite di berbagai SPBU.
Salah satu warga, Blasius Rani mengatakan hampir dua jam mengantre baru bisa mendapatkan Pertamax. Ia mengaku sudah mendatangi SPBU di Ngenyan Asa namun stok habis.
“Harapannya ke depan bisa lancar kembali lah sebab masyarakat sekarang susah cari minyak,” katanya.
Sementara warga lain, Dayat mengaku sudah berangkat dari rumah sejak jam 6 pagi. Ia rela mengantre berjam-jam demi mendapat Pertamax untuk mobilnya, apalagi indikator di kendaraannya sudah menipis.
“Pertamax aja, ga pernah Pertalite, susah dapatnya,” ujar Dayat.
Ia berharap ke depan pasokan dan penyaluran BBM bisa lancar agar masyarakat tidak kesulitan mencari minyak untuk kendaraannya.
Dari total 7 stasiun pengisian di ibukota kabupaten, hanya dua lokasi yang mendapat pasokan Pertamax hari ini (red: Minggu), yakni di APMS Simpang Raya dan SPBU Sekolaq Darat sehingga kedua lokasi tersebut ramai diserbu warga yang hendak membeli BBM.
Sejumlah personel Polres Kubar diturunkan ke lokasi untuk membantu mengatur arus lalu lintas dan menertibkan antrean agar berjalan lancar. (*)
Penulis: Fitra Mayca | Editor: Lukman Hakim