SAMARINDA, infokubar.id – Gubernur Kaltim Ir. H. Isran Noor menyebut pandemi Covid-19 masih terjadi karena teknologi kesehatan saat ini masih tertinggal. Menurutnya, teknologi Covid-19 lebih canggih dari pada teknologi kesehatan.
Hal itu didasarkan perkembangan terkonfirmasi yang masih tinggi di Indonesia, termasuk di Benua Etam. Selain itu, juga pada banyaknya varian baru Covid-19 yang sudah semakin banyak masuk.
“Menurut saya pribadi, teknologi Corona lebih canggih dari pada teknologi kesehatan. Terbukti, ketika kita membicarakan Varian A atau B, ternyata Corona sudah masuk ke varian D,” sebut Isran Noor pada Sabtu (7/8/2021) lalu.
Menurut Isran, hingga saat ini belum ada alat tes yang bisa mendeteksi Virus Corona. Dirinya memberi ilustrasi, misalnya ketika di tes di hidung dan tenggorokan tidak ada atau negatif. Kemudian lanjutnya, saat dites ke paru-paru baru ada. namanya Varian Delta.
Mantan Bupati Kutai Timur itu bahkan beranggapan, jika Virus Corona telah mengelabui alat tes kesehatan.
Oleh karena itu, saat ini masyarakat diminta tetap ikhtiar dan melaksanakan protokol kesehatan (prokes).
“Jadi, alat kesehatan saja bisa dikelabui. Semoga kita bisa melewati wabah ini dan masyarakat semua sehat serta kondisi kondisi kembali pulih,” jelasnya.
Sementara itu, berdasarkan laporan yang dirilis Satgas Covid-19 Kaltim per tanggal 11 Agustus 2021 seluruh kabupaten/kota menjadi Zona Merah. Kemudian terjadi penambahan Konfirmasi sebanyak 1.843 kasus sehingga ditotal ada sebanyak 135.669 kasus.
Total harian kasus sembuh ada penambahan sebanyak 1.928 kasus lalu pasien dirawat alami penurunan sebanyak 149 orang. Sedangkan kasus meninggal ada penambahan sebanyak 64 orang sehingga total sejak awal pandemi di Kaltim mencapai 4.191 orang. (tra/man)