SENDAWAR, infokubar.id – Upaya pemerintah dalam menciptakan Herd Immunity di tengah pandemi Covid-19 terus didorong, salah satunya dengan vaksinasi. Kuota vaksin khususnya di Tanaa Purai Ngeriman ke depan diharapkan lebih lancar dan dipastikan tidak akan kosong. Hal ini juga didorong oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Kutai Barat (Kubar) yang terus mengusulkan penambahan kuota vaksin melalui Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur.
Dilansir portal resmi Pemerintah Kubar, dr. Ritawati Sinaga menuturkan, “adanya permintaan penambahan kuota vaksin oleh Pemkab Kubar yang langsung ditanggapi Presiden yang berjanji memberikan penambahan kuota vaksin, ketika melakukan kunjungan kerja dan vaksinasi serentak di seluruh kabupaten/kota se-Kaltim. Namun, untuk jumlah vaksin yang diberikan nanti kita tidak mengetahui secara pasti, tentu tergantung dari jatah Kaltim yang diberikan Pusat. Di mana pemerintah pusat terus pendistribusian vaksin ke provinsi Kaltim dan provinsi juga mendistribusikan ke kabupaten/kota.”
dr. Ritawati menambahkan hingga saat ini sudah dilakukan vaksinasi Moderna sejumlah 4.300 dosis dan AstraZeneca sejumlah 2.000 dosis. Sementara itu persediaan vaksin saat ini terdiri dari CoronaVac (sejenis Sinovac) sebanyak 1.150 vial atau 2.300 dosis. Vaksin tersebut terdiri dari 180 vial untuk TNI, 250 vial untuk Polri yang akan dilakukan vaksinasi kepada masyarakat sedangkan untuk Dinkes sebanyak 720 vial yang akan dibagikan melalui puskesmas-puskesmas.
“Berbeda dari sebelumnya, untuk saat ini 1 vial dengan dosis untuk dua orang, dahulu 1 vial/10 dosis bisa untuk 10 orang,” terang Kadinkes Kubar ini.
Pihaknya sangat mengapresiasi semangat masyarakat Kubar yang ingin divaksin. Diakuinya saat ini distribusi dan stok vaksin sudah lancar dari provinsi. Terkait persediaan vaksin sebanyak 2.300 dosis di atas, akan diprioritaskan untuk dosis kedua.
Sementara terkait dengan wacana pembelajaran tatap muka (PTM) maka pemberian vaksin akan difokuskan pada usia 12-17 tahun dengan target 11.399 pelajar. Pelaksanaan vaksinasi pelajar ini akan diserahkan kepada Puskesmas di wilayah masing-masing. Mekanismenya pihak Puskesmas akan melakukan vaksinasi massal dengan sistem jemput bola, yaitu bekerjasama dengan pihak sekolah. Para pelajar akan dipanggil kemudian diatur secara bertahap, mulai jumlah dan waktu pelaksanaannya di sekolah agar tidak menimbulkan kerumunan.
Pihaknya juga terus mengingatkan kepada masyarakat akan pentingnya vaksinasi. “Jangan takut (divaksin) serta jangan percaya dengan berita hoaks. Karena vaksin dijamin halal dan aman oleh pemerintah dan BPOM. Jika ada reaksi dari tubuh tandanya baik, yang mana ada perlawanan dari antibodi untuk mengenali bibit penyakit coronavirus,” tandasnya. (tra/man)