SENDAWAR, Infokubar.id – Banjir masih merendam sejumlah kampung di Kecamatan Muara Pahu, akibat meluapnya Sungai Kedang Pahu. Tak terkecuali kampung Muara Beloan yang kini ratusan warganya terisolir karena selain akses jalan terendam ditambah kondisi air yang terus naik. Kini mereka berharap bantuan kepada pemerintah dan perusahaan setempat.
Curah hujan yang masih tinggi mengakibatkan banjir yang merendam ratusan rumah di kampung Muara Beloan. Kampung yang dikenal sebagai sentra penghasil ikan air tawar itu kini hanya bisa diakses lewat transportasi air. Hal itu, karena jalan darat yang menjadi akses utama dari dan menuju kampung kini ketinggian air mencapai 3 meter.
“Air masih naik pak. Rumah saya juga tinggal 3 sentimeter lantai dasar rumah bisa tenggelam. Jika air masih naik begini,” kata Aidil Kasi Pemerintahan Kampung Muara Beloan.
“Kampung Muara Beloan yang memiliki luas 843 hektare merupakan kawasan rawa sehingga jika banjir maka dipastikan selalu lama surutnya,” imbuh Masniah, Kaur Keuangan Pemerintahan kampung.
Petinggi Kampung Muara Beloan, Rudi bahkan telah meminta bantuan beras kepada PT Teguh Sinar Abadi (TSA) untuk membantu kebutuhan pangan bagi warganya yang terdampak banjir.
“Kita juga telah berterima kasih kepada PT TSA. Sebanyak 217 sak beras kemasan 5 kg sudah diberikan PT TSA, pada Senin (13/9/2021) dan sudah dibagikan kepada korban banjir. Namun karena banjir ini malah bertambah hingga saat ini, sehingga bantuan beras itu sudah habis. Kami meminta lagi perhatian jumlah yang sama tapi mie instan saja,” katanya.
Warga sangat berharap, agar manajemen PT Bayan Resources Tbk itu memerhatikan pemberian mie instan. Karena, Muara Beloan adalah ring 1, dalam kawasan perusahaan tambang tersebut. Namun, Perwakilan Manajer PT TSA Yuli Widiastuti, belum dapat memberikan kepastian terhadap bantuan tersebut.
Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Kubar Ampeng menyebut akan segera menindaklanjuti permohonan Kampung Muara Beloan terhadap bantuan sembako. (tra/man)