Kersik Luway, Habitat Anggrek Hitam di Jantung Borneo

Coelogyne Pandurata bermekaran di Kersik Luway. (Foto: M. Kadapi)

WISATA – Kawasan Cagar Alam Kersik Luway termasuk salah satu habitat Anggrek Hitam (Coelogyne pandurata). Jenis anggrek ini sudah sangat sulit dijumpai di kawasan hutan dan hutan konservasi di Indonesia.

Kersik Luway dalam bahasa Dayak berarti ‘Pasir Sunyi’. Areal ini ditetapkan sebagai Cagar Alam oleh Kementerian Pertanian pada tahun 1982. Cagar alam ini terletak di Kampung Sekolaq Darat Kecamatan Sekolaq Darat, Kabupaten Kutai Barat. Kawasan ini sebenarnya memiliki luas kurang lebih 5.000 hektar, akan tetapi hutan tempat habitat utama Anggrek hanya sekitar 17.5 hektar. Sebelum kebakaran hebat tahun 1982, di Kersik Luway teridentifikasi 72 jenis anggrek. Setelah beberapa kali alami kebakaran, hanya menyisakan sekitar 57 jenis anggrek saja.

Wilayah hutan yang unik dengan kondisi tanah berpasir putih ini serta jauh dari pemukiman sehingga cukup sepi, menjadi habitat asli beberapa flora endemik dan langka. Jenis anggrek endemik yang paling populer di Kersik Luway adalah Anggrek Hitam (Coelogyne Pandurata). Anggrek ini relatif mudah ditemukan dibawah rimbunan pepohonan. Anggrek ini mekar setiap bulan, dan bunganya mampu bertahan sekitar 1 minggu.

Selain itu anggrek Kantung Semar (Nephentes sp) juga relatif mudah ditemukan. Beberapa jenis anggrek lain juga yang dapat ditemukan adalah: Anggrek Merpati (Dendrobium Rumenatum), Anggrek Tebu atau Anggrek Harimau (Grammatophyllum Speciosum), Anggrek Bambu (Coelogyne Foerstermanii).

Walaupun namanya anggrek hitam sebenarnya warna bunganya tidaklah hitam seluruhnya. Kelopak bunganya berwarna hijau pupus dan labelum (lidah bunga) yang berwarna hitam sungguh menampilkan sosok bunga anggrek yang eksotis. Serta tumbuh menempel pada batang pohon, tapi bukan parasit ataupun di atas tanah.

Cagar Alam Kersik Luway dikelola langsung oleh BKSDA Kaltim ini juga menyimpan beberapa jenis tumbuhan Kantong Semar, yaitu tumbuhan karnivora pemakan daging seperti serangga dan hewan kecil, bentuknya terbilang unik dengan daun yang mengantong dan membulat bagian ujungnya, kantong semar hidup dengan menempel pada batang pohon dan juga tumbuh baik pada tanah.

Hal ini yang menjadi daya tarik wisatawan domestik maupun mancanegara untuk melihat langsung keunikan hutan berpasir putih yang menjadi habitat alami si Anggrek Hitam. Salah satunya Mr. Osman wisatawan asing dari Turki bersama pasangannya Mrs. Grace. Keduanya dibawa ke Kubar oleh Ketua DPD HPI (Himpunan Pramuwisata Indonesia) Kaltim, Awang Jumri sebagai tour guide dari kalimantantourguide.com.

Walaupun di bawah terik panas matahari dan berjalan ratusan meter tidak menurunkan minatnya untuk melihat langsung Anggrek Hitam. Lelah pun terbayar ketika kami menemukan betapa memukaunya sekitar 4 bunga Anggrek Hitam sedang mekar sempurna.

“Anggrek Hitam ini mekar hampir setiap bulan apalagi pada musim penghujan. Di mana setiap kali mekar hanya dalam waktu seminggu dan masa puncaknya di hari 3-4, kemudian akan mulai layu,” terang Yonathan, salah satu Ranger Cagar Alam Kersik Luway yang mendampingi kami berkeliling menemukan Anggrek Hitam yang sangat eksotis ini.

Untuk mencapai Kersik Luway ini dapat menggunakan jalur darat baik roda dua ataupun roda empat dengan waktu tempuh sekitar 30 menit dari kota Sendawar ibukota Kutai Barat, atau sekitar 8-9 jam dari Samarinda ibukota Kalimantan Timur.

Cagar Alam Kersik Luway mulai dibuka kembali setelah ditutup selama pandemi untuk kunjungan wisata asing. Tentu saja setelah kami berkoordinasi dengan pak Didimus, penanggung jawab Cagar Alam Kersik Luway. Kita berharap pariwisata Kutai Barat bisa kembali pulih bahkan meningkat lagi, terlebih Kersik Luway ini masih menjadi magnet para wisatawan internasional. (*)

Tulisan ini adalah kiriman kontributor Infokubar.id, Muhammad Kadapi. Penulis adalah Ketua DPC Himpunan Pramuwisata (HPI) Kutai Barat. Aktif menulis seputar pariwisata dan memandu wisatawan lokal maupun mancanegara di wilayah Kutai Barat.

Facebook Comments Box
Pasang Iklanmu
Bagikan ke