SENDAWAR, infokubar.id – Kasus penyebaran Covid-19 di Kutai Barat (Kubar) belum menunjukkan tanda penurunan, bahkan terus alami peningkatan beberapa pekan terakhir. Tercatat pada bulan Juli saja, sebanyak 1.000 lebih kasus baru dirilis Satgas Covid Kubar.
Sebagai antisipasinya, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kubar menambah jumlah ruang isolasi di Aula RSUD Harapan Insan Sendawar (HIS). Hal ini menyusul penuhnya Ruang Meranti dengan kapasitas sekitar 25 lebih sebagai tempat isolasi pasien Covid-19. Sehingga kemudian, disiapkan ruangan isolasi tambahan dengan alih fungsi Aula RSUD HIS yang didesain untuk bisa menampung sekitar 20 lebih tempat tidur atau bed yang ada.
Adapun opsi lainnya ialah, Pemkab juga berencana mengaktifkan kembali fungsi RS Pratama yang berada di Kampung Linggang Mapan Kecamatan Linggang Bigung. Ini merupakan tempat isolasi terpusat pertama sejak kasus covid melanda di Kabupaten Beradat.
Langkah itupun dilakukan, jika tren kasus penambahan positif sudah tak terkendali. Selain itu, Pemkab Kubar juga telah melayangkan surat pengajuan permintaan bantuan mobil laboratorium Polymerase Chain Reaction (PCR) kepada Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, di Jakarta.
“Mobil laboratorium PCR itu, sangat membantu Pemkab melalui Tim Satgas terutama tenaga medis dalam tes cepat kepada masyarakat. Diharapkan pengajuan tersebut dapat diterima oleh pemerintah pusat dan dikabulkan, sehingga Kubar dapat menerima bantuan mobil PCR tersebut,” ujar Wakil Bupati H. Edyanto Arkan melalui rilis resmi Pemkab Kubar, beberapa waktu lalu.
Untuk diketahui, Kubar saat ini belum memiliki laboratorium dan mesin PCR sendiri untuk melakukan uji sampel swab. Melihat ketidakmampuan pemkab mengadakan mesin PCR, di tengah konsumsi anggaran belanja daerah pada APPBD 2020 lalu termuntah ratusan juta. Lucu saja sebenarnya dengan pola penggunaan anggaran sebanyak itu hingga menjadi Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (Silpa) lebih dari 700 milyar.
Selama ini, untuk uji sampel dalam jumlah kecil digunakan Tes Cepat Molekuler (TCM) yang terpasang di HIS. Akan tetapi, untuk uji sampel dalam jumlah besar harus dikirim ke Laboratorium Kesehatan di Samarinda. Itupun menunggu hasil berhari-hari. Itulah mengapa jika kendaraan operasional bantuan itu terpenuhi, kehadirannya akan sangat membantu dalam mempercepat tahapan Testing.
“Kehadiran mobil ini sangat membantu dalam memutus mata rantai penyebaran virus ini di Kubar. Kami harap Menkes segera meresponnya,” imbuhnya.
Perjuangan Bupati Yapan bersama wakilnya itu, memang butuh proses. Bahkan ternyata, sudah kali kedua Pemkab melayangkan surat ini tertuju kepada Kemenkes. Namun belum juga mendapat respon.
Berdasarkan data perkembangan penanganan Covid-19 Kubar per tanggal 3 Agustus 2021, jumlah terkonfirmasi sebanyak 7.386 orang kasus konfirmasi, dirawat 36 orang, isolasi mandiri 2.272 orang dan meninggal 149 orang. (tra/man)