SENDAWAR, Infokubar.id – Sebanyak 1.687 peserta akan menjalani tes Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) Calon Aparatur Sipil Negara (CASN) di Kabupaten Kutai Barat (Kubar) yang berlangsung mulai Rabu (29/9/2021). Tes SKD tersebut rencananya dilangsungkan selama 6 hari hingga tanggal 4 Oktober 2021 yang bertempat di SMK Negeri 1 Sendawar, Kelurahan Melak Ulu.
Seribu lebih pelamar itu akan berebut 201 formasi CASN yang terdiri dari tenaga kesehatan 114 formasi dan tenaga teknis 87 formasi. Pelaksanaan tes yang semula dijadwalkan terbagi menjadi 4 sesi per harinya diubah menjadi 3 sesi saja sesuai surat dari Sekretariat Daerah Kubar. Sementara itu, pelaksanaan tes dibagi ke dalam tiga ruangan yang masing-masing diisi 36 orang peserta. Sehingga ditotal dalam sehari sebanyak 324 orang yang menjalani tes, kecuali Jumat yang hanya dua sesi saja.
Dilansir dari website resmi Pemkab Kubar, sehari sebelum pelaksanaan tes SKD pihak panitia seleksi daerah (Panselda) sudah mempersiapkan segala sesuatu. Khususnya mengecek kondisi tempat pelaksanaan serta kesiapan lainnya seperti jaringan internet.
“Semua sudah disusun dan dipersiapkan, baik dari lokasi, waktu pelaksanaan dan juga hal-hal lainnya yang terkait tes tersebut. Utamanya untuk jaringan internet yang akan digunakan nantinya,” kata Kepala Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan Daerah (BKPPD) Kubar, Nopandel melalui Kepala Sub Bidang Pengadaan dan Pemberhentian BKPPD Kubar, Yulian.
Sempat timbul kecemasan dari pihak pelaksana terkait kondisi jaringan internet ini. Sebab, sudah beberapa hari terakhir kondisi jaringan internet di Kubar sering mengalami gangguan. Sehingga berbagai upaya terus dilakukan agar tes tersebut bisa berjalan dengan lancar.
“Kita sudah bertemu dengan pimpinan Telkom di Kubar untuk meminta dukungan agar bisa membantu pelaksanaan tes ini. Utamanya agar jaringan tidak mengalami masalah dan bandwith internetnya nya juga bisa ditambah. Dan mereka menyanggupi serta akan mengerjakannya,” jelas Yulian.
Selain meminta dukungan kepada penyedia layanan internet, dukungan serupa juga diharapkan bisa dipenuhi oleh PLN serta dinas terkait lainnya. Seperti kondisi listrik yang memang menjadi salah satu unsur yang penting dalam pelaksanaan tes ini.
“Kita berharap hingga akhir pelaksanaan, semua bisa berjalan dengan lancar,” imbuhnya.
Karena pelaksanaan tes SKD yang masih dalam kondisi pandemi sehingga Panselda menerapkan protokol kesehatan dan melakukan penyemprotan desinfektan secara rutin. Bahkan bukti swab antigen non reaktif yang berlaku 1×24 jam juga menjadi syarat wajib peserta.
Satu jam sebelumnya seluruh peserta harus sudah melakukan rangkaian registrasi hingga perpindahan dari ruang tunggu steril. Sebelum akhirnya memasuki ruangan ujian dan memulai tes tepat pukul 08.00 pagi.
“Dimulai pukul 08.00 pagi, para peserta sudah harus datang satu (1) jam sebelumnya. Karena akan dilakukan pemeriksaan suhu tubuh serta menerapkan prokes lainnya,” tutupnya. (tra/hms/man)