SENDAWAR, Infokubar.id – Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kutai Barat (Kubar) terus berupaya melakukan terobosan guna meningkatkan pendapatan daerah melalui pajak. Salah satunya melalui optimalisasi penerimaan pajak yang bekerjasama dengan pelaku usaha rumah makan dan restoran di Bumi Tanaa Purai Ngeriman. Diresmikan Bupati FX Yapan, Bapenda melaunching Aplikasi Sembilan Pajak Daerah Kutai Barat di halaman Bapenda pada Selasa (12/10/2021).
Dalam kesempatan tersebut, FX Yapan mendorong Bapenda untuk berinovasi mencari sumber dan potensi pajak untuk meningkatkan pajak daerah. Orang nomor satu di Kubar itu menyambut baik peluncuran aplikasi ini karena dapat mempermudah pelayanan kepada wajib pajak dengan lebih mudah dan transparan. Ia pun sangat optimis penerimaan pendapatan asli daerah akan naik dengan hadirnya aplikasi ini.
Dilansir dari website resmi Pemkab Kubar, Kepala BapendaKubar Yuli Permata Mora mengatakan aplikasi yang bernama Aplikasi Sembilan Pajak Kutai Barat atau disingkat Ap Sempekat agar mudah diingat oleh masyarakat. Selain itu, diluncurkannya aplikasi ini dapat meningkatkan kesadaran masyarakat karena memudahkan dalam membayar pajak. Dalam pelaksanaannya aplikasi ini akan didukung dengan mesin cash register yang langsung terhubung dengan Bapenda Kubar.
“Nantinya mesin Cash Register Online akan ditempatkan di rumah makan dan restoran secara bertahap guna mempermudah dalam pelaporan dan setiap transaksi akan terkoneksi langsung dengan Bapenda Kutai Barat. Untuk tahap pertama diluncurkan 50 mesin Cash Register Online di Kecamatan Barong Tongkok dan Kecamatan Melak,” ungkapnya.
Dalam Launching Aplikasi Sempekat tersebut juga dilakukan serah terima Mesin Cash Register Online dari Bankaltimtara Cabang Sendawar kepada Pemerintah Kubar. Kemudian Pemkab Kubar menyerahkan kepada wajib pajak yang diwakili oleh pemilik warung Jambang, warung coto Mario, dan warung Srikandi. Kemudian acara dilanjutkan dengan sosialisasi pembayaran pajak kendaraan bermotor yang tengah melakukan relaksasi pembebasan denda dan bunga keterlambatan. (tra/man)