Wakili Kaltim ke PENAS XVII, Tarian Tuwengan Pukau Penonton di PEDA XI

Penari Sanggar Seni Swalas Gunaaq mementaskan tarian Tuwengan di penutupan PEDA XI Petani Nelayan. (Foto; infokubar.id)

SENDAWAR, Infokubar.id – Persembahan Tarian Tuwengan menjadi salah satu sorotan dalam acara penutupan Pekan Daerah (PEDA) XI Petani Nelayan Kalimantan Timur di Kabupaten Kutai Barat. Melalui tarian yang sarat nilai budaya, petani muda di bawah binaan Sanggar Tari Swalas Gunaaq ini berhasil meraih juara pertama dalam pentas seni tari dan ditetapkan untuk mewakili Provinsi Kalimantan Timur pada ajang Pekan Nasional (PENAS) XVII di Gorontalo tahun 2026 mendatang.

Tarian Tuwengan merupakan seni pertunjukan tradisional suku Dayak Tunjung dan Benuaq yang merefleksikan nilai-nilai spiritual, kerja keras, serta semangat kebersamaan dalam siklus kehidupan bertani. Penampilan yang disuguhkan dengan gerakan dinamis dan busana adat lengkap tersebut sukses memukau penonton dan tamu undangan yang memadati Taman Budaya Sendawar (TBS), Barong Tongkok, Jumat (27/06/2025).

Menurut pembina Sanggar Swalas Gunaaq, Seki, keberhasilan ini menjadi motivasi untuk melakukan persiapan lebih maksimal menghadapi ajang nasional. Ia menyatakan bahwa para petani muda ini mendapatkan pembinaan intensif sejak latihan dan akan terus ditingkatkan lagi kemampuannya.

“Target kita tentu meraih juara, apalagi didukung penuh oleh pemerintah daerah maupun provinsi,” ujarnya, Sabtu (28/06/2025).

Ia menambahkan bahwa pihaknya akan terus mengeksplorasi karya seni tari dengan inovasi yang tetap berlandaskan nilai budaya lokal.

“Seluruh komponen terkait akan bekerjasama untuk mencapai prestasi terbaik di tingkat nasional, khususnya pada gelaran PENAS tahun depan,” tambahnya.

Dukungan terhadap penari ini juga diberikan langsung oleh Wakil Gubernur Kalimantan Timur, Seno Aji, yang usai penutupan turut menyerahkan bantuan pembinaan sebagai bentuk apresiasi sekaligus motivasi.

Gelaran PEDA XI di Kutai Barat yang berlangsung mulai 21-27 Juni selain menjadi sarana silaturahim dan berbagi pengetahuan bagi para petani dan nelayan se-Kalimantan Timur, juga menjadi panggung untuk memperkenalkan kekayaan seni budaya daerah. Keberhasilan Kutai Barat dalam menyelenggarakan kegiatan ini sekaligus mempertegas komitmen daerah dalam mendorong pelestarian budaya sebagai bagian penting dari pembangunan berkelanjutan. (Adv/Diskominfo Kubar)

Facebook Comments Box
Matahari Komputer
Bagikan ke