SAMARINDA, Infokubar.id – Pengabdian seniman dan budayawan di Benua Etam, kini terbayar sudah. Ini berkat kegigihan mempelopori dan mengkreasi seni budaya Kalimantan Timur selama puluhan tahun, sembilan budayawan dan seniman memperoleh Anugerah Kebudayaan Kaltim 2022 dari Gubernur Kaltim, H Isran Noor dalam perhelatan Education dan Culture Award, Selasa malam ini (15/11), di Grand Ballroom Hotel Senyiur, Samarinda.
Kepada wartawan, Kepala Bidang Kebudayaan Disdikbud Kaltim Yekti Utami, para peraih Anugerah Kebudayaan itu diseleksi dari puluhan nominator yang diusulkan Disdikbud 10 kabupaten/kota se Kaltim.
Setelah melalui seleksi ketat dengan sejumlah kriteria sejak beberapa bulan lalu, diputuskan sembilan budayawan dan seniman dari delapan kategori ditambah satu kategori Duta Budaya Nasional untuk mendapatkan anugerah yang bergengsi itu.
Adapun pengraih Anugerah Kebudayaan Kaltim itu adalah; Sabri (Pelestari Permainan Rakyat), Aji Achmad Dicky Belly (Pelestari Adat Istiadat), Drs. Herman Ashari, M.Psi (Sastrawan Daerah), Muhammad Hatta (Pelopor dan Kreator Tari Daerah).
Selanjutnya, Heronimus Riyang (Pelopor dan Kreator Musik Daerah), Laurensius Ding Lie (Kreator Seni Rupa), Drs. H. Hamdani (Pelopor dan Kreator Teater Daerah), Muhammad Syabir (Pelestari Tutur Lisan) dan Abizar Yogyananda (Putra Budaya Indonesia).
Sedangkan tim penilai yang telah melakukan penilaian nominator itu terdiri dari para budayawan dan seniman, Drs. Muslimin AR Effendi, M. Hum., Drs. H. Syafruddin Pernyata, M. Hum., Dr. Darma Sudara, Zainal Dharma Abidin, Bc.Ht, M. Si. dan Dr. Aji Qomara Hakim.
“Keberhasilan sembilan peraih Anugerah Kebudayaan memang layak. Beberapa bulan kami meneliti dan memverifikasi forto polio puluhan nominator, bahkan kami juga mengunjungi rumah mereka di semua kabupaten/kota se Kaltim. Mewawancarai tentang rekam jejak dan aktifitas mereka di seni budaya. Sehingga keputusan tim penilai itu benar-obyektif,” ungkap salah satu tim penilai Zainal Dharma Abidin.
Menanggapi tentang keberhasilan meraih Anugerah Kebudayaan itu, salah seorang peraih anugerah Muhammad Syabir mengaku sangat bangga.
“Jujur, saya sangat terharu dan bangga memperoleh Anugerah Kebudayaan. Upaya saya mengembangkan tutur lisan melalui mendongeng selama puluhan tahun di semua kabupaten dan kota di Kaltim diapresiasi pemerintah,” ucap Muhammad Syabir yang kerap berkeliling Kaltim dengan menggunakan sepeda motor saja.
“Anugerah ini menunjukan bukti bahwa pemerintah semakin hirau dengan para budayawan dan seniman Kaltim yang telah mengabdikan dirinya selama puluhan tahun dalam upaya pemajuan kebudayaan. Mudah-mudahan perhatian ini dilanjutkan dengan upaya pemajuan kebudayaan yang intensif dan berkelanjutan dari pemerintah,” timpal penerima anugerah kategori sastrawan daerah, Herman Ashari. (adv/disdikbudkaltim)