SENDAWAR, Infokubar.id – Menjadi hal umrah tampaknya di masyarakat di mana ada keramaian, di situ pula sampah akan berserakan. Tak terkecuali dengan sepanjang bantaran Sungai Mahakam di Kelurahan Melak Ilir, Kecamatan Melak.
Air sungai yang surut selama hampir dua pekan menjadikan kawasan ini sebagai destinasi wisata musiman karena berubah layaknya pantai. Sayangnya tak dibarengi dengan kesadaran pengunjung akan kebersihan di sepanjang tepian sungai terpanjang di Kalimantan Timur itu.
Menanggapi hal ini, pemerintah daerah setempat mengajak ratusan warga yang tinggal di sekitar bantaran Sungai Mahakam untuk melaksanakan aksi pembersihan sampah pada Rabu (9/8/2023) kemarin.
Camat Melak, Mauliddin Said mengatakan aksi membersihkan sampah di tepian Sungai Mahakam yang surut ini adalah salah satu upaya pemerintah bersama masyarakat untuk menjaga kebersihan lokasi wisata musiman ini agar tetap dapat dinikmati oleh masyarakat.
“Sama-sama kita melaksanakan aksi, sebagai bagian dari peduli lingkungan dan cinta lingkungan. Kami perlu merencanakan konsep untuk menjaga kebersihan, karena lokasi ini menjadi tujuan wisata saat air surut, dengan pemandangan yang mirip dengan Pantai Kuta Bali. Semua pengunjung, termasuk dari Barong Tongkok, Tering, dan seluruh Kutai Barat datang ke sini,” jelas Mauliddin.
Mauliddin menambahkan bahwa dengan banyaknya pengunjung yang datang ke lokasi wisata dadakan ini, semua masyarakat perlu menyadari pentingnya tidak meninggalkan sampah setelah berkunjung. Aksi pembersihan yang telah dilakukan berhasil mengumpulkan sekitar 250 kantong sampah dengan total berat hampir 100 kilogram.
“Dengan banyaknya pengunjung, tentu kita harus memperhatikan sampah. Oleh karena itu, kami dari pemerintah mengajak masyarakat untuk bersama-sama peduli pada sampah dan lingkungan,” pungkasnya.
Sementara itu, Jastin, warga Melak mengatakan, kegiatan bersih-bersih sungai ini diharapkan rutin dilaksanakan dan dapat diikuti oleh warga lain yang bermukim di bantaran Sungai Mahakam.
“Sehingga Sungai Mahakam lebih bersih dari hulu hingga hilir karena sungai ini menjadi sumber air utama bagi masyarakat,” kata Jastin. (*)
Penulis: Fitra Mayca | Editor: Lukman Hakim