OLAHRAGA, Infokubar.id – Tim cabang olahraga Muay Thai Kalimantan Timur membidik tiga medali emas dalam ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua 2021. Siapa sangka jika ada atlet asal Kutai Barat (Kubar) dalam kontingen yang telah dilepas Gubernur Kaltim beberapa waktu lalu. Dia adalah Wahyu Febryanto, pemuda 22 tahun asal Kampung Sekolaq Joleq, Kecamatan Sekolaq Darat, itu mewakili Kalimantan Timur sebagai atlet pada cabang olahraga (cabor) Muay Thai.
Dia menjadi bagian dari kontingen Kaltim untuk mengikuti PON 2021. Pemuda yang memiliki sejumlah prestasi itu menargetkan medali emas di kelas 57 Kg.
Pada perhelatan PON 2021 ini, cabang olahraga Muay Thai telah resmi dipertandingkan. Jika pada edisi sebelumnya di PON 2016 Jawa Barat Muay Thai masih dalam berstatus eksibisi.
Gedung Olahraga (GOR) Sekolah Tinggi Teologi Gereja Injili di Indonesia (STT GIDI) Sentani, Kabupaten Jayapura akan menjadi arena bertarung atlet Muay Thai di PON 2021 Papua
“Saya sangat ingin mendapatkan medali emas di PON ini. Kalau dari pelatih berharap tim kaltim bisa mempertahankan 3 emas yang diraih saat Pra PON dan kalau bisa harapannya bisa ditambah,” ujar Wahyu.
Wahyu merupakan atlet satu-satunya yang berasal dari Kubar pada cabor ini. Pemusatan latihan telah dijalaninya sejak bulan Juni lalu di Dies Sport Centre, Samarinda.
“Iya, kebetulan saya sendiri yang lolos dari Kubar mewakili Kaltim untuk tim PON Muay Thai Kaltim,”
Atlet yang bertanding ke Swedia dan Thailand mewakili Indonesia ini dulunya merupakan atlet wushu. Namun pada 2014 ia berpindah ke cabor Muay Thai hingga sekarang. Berbagai capaian pernah diraihnya, salah satunya medali emas pada Porprov 2018 di Kutim. Ia juga pernah tiga kali mendapat penghargaan The Best Fighter dari PBMI (Pengurus Besar Muaythai Indonesia) untuk Muaythai Amatir di Indonesia.
“Saya berharap untuk pihak yang berpengaruh di Kubar terutama untuk KONI ke depannya bisa lebih memperhatikan atlet-atlet yang berprestasi di Kubar. Supaya atlet kita yg berprestasi bisa mempunyai kehidupan yang jelas dan terjamin masa depannya,” harapnya.
Kurangnya perhatian dan apresiasi menurutnya menjadi penyebab banyak atlet lokal yang berhenti alias pensiun dari karirnya.
“Supaya anak-anak Kubar juga kembali banyak yang mencintai olahraga dan menjadi atlet. Karena sekarang sangat sedikit generasi atlet di Kubar. Bahkan teman-teman saya pun banyak yang berhenti karena kecewa kurangnya apresiasi dan perhatian saat menjadi atlet,” pungkas Wahyu.
Melalui media ini Wahyu tak lupa memohon dukungan masyarakat Kubar sebagai motivasi agar dirinya bisa meraih hasil maksimal di PON pertamanya ini.
“Yang pastinya saya minta doa dan dukungannya,” tutupnya. (tra/man)