Jelang Pilkam Serentak, Lima Kampung Masih Calon Tunggal

Rapat Persiapan Pilkam serentak di Kantor Bupati Kubar. (Foto: Prokopim Kubar)

SENDAWAR, Infokubar.id – Sebanyak 99 kampung dari 15 kecamatan se-Kutai Barat (Kubar) akan melaksanakan pemilihan kepala kampung (Pilkam) pada 10 Maret 2023 mendatang. Namun masih menjadi masalah ialah ada lima dari tujuh kampung yang masih memiliki calon tunggal. 

Sesuai aturan yang diatur dalam Peraturan Daerah Nomor 10 tahun 2017, calon petinggi minimal 2 dan maksimal 5. Sementara itu, tahapan penjaringan dan penyaringan calon petinggi telah berakhir pada Senin (13/2/2023) kemarin.

Lima kampung itu, yakni Kampung Jambuk Makmur Kecamatan Bongan, Kampung Muara Nyahing Kecamatan Damai, Kampung Karangan Kecamatan Mook Manaar Bulatn (MMB), Kampung Muhur dan Kampung Kendesiq Kecamatan Siluq Ngurai.

Sementara kampung yang sudah memenuhi syarat, yakni Kampung Muara Kalaq, Kecamatan MMB dan Kampung Tanjung Pagar Kecamatan Muara Pahu.

Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Kampung (DPMK) Kubar Erik Victory menyebut dari 99 kampung sudah mendapatkan jumlah calon petinggi 331 orang terdiri 317 laki-laki dan 14 perempuan. 

Kemudian ada 63 kampung yang miliki calon petahana. Jumlah daftar pemilih tetap dari 99 kampung, yakni 54.720 orang.

“Anggaran pilkam melalui anggaran pendapatan dan belanja kampung (APBKam) sekitar Rp 1,9 miliar,” kata Erik dalam rapat persiapan rapat persiapan pemilihan petinggi serentak di ruang Diklat kantor Bupati Lantai III baru-baru ini.

Masalah lainnya, adanya 8 kampung yang calonnya melebihi 5 orang, sehingga diseleksi dan ditetapkan hanya 5 calon saja. Di antaranya, dua kampung di Kecamatan MMB adalah Linggang Marimun dan Tondoh.

Berikutnya, dua kampung di Kecamatan Muara Pahu, yakni Dasaq dan Muara Baroh. Lalu, empat kampung di Kecamatan Nyuatan, yakni Temula, Intu Lingau, Terajuq, dan Sentalar.

Sementara itu, Sekretaris Kabupaten Kubar Ayonius meminta agar para camat benar-benar ke lapangan untuk memberikan pengertian kepada masyarakat. Dalam demikrasi pilkam ini, bahwa kalah menang itu biasa terjadi. Tidak mungkin juga semuanya menang dan semuanya kalah.

“Tapi bagaimana kita memberikan pengertian kepada masyarakat agar siap menerima kemenangan dan kekalahan,” saran Ayonius, memimpin rapat persiapan Pilkam serentak di Kantor Bupati Kubar, baru-baru ini.

Kepada jajaran TNI dan Polri, dia berharap agar dapat juga memberikan pemahaman kepada panitia Pilkam dan masyarakat sehingga prosesnya berjalan dengan baik. 

“Jangan sampai setelah pemilihan muncul gejolak di masyarakat. Jika sudah terpilih itulah petinggi kita. Mari kita dukung agar petinggi yang terpilih bisa bekerja dengan baik,” harapnya. (*)

Penulis/Editor: Lukman Hakim

Facebook Comments Box
Pasang Iklanmu
Bagikan ke