WISATA, Infokubar.id – Pandemi Covid-19 yang menghantam lebih dari dua tahun terakhir terasa dampaknya di semua lini. Tak terkecuali sektor pariwisata Indonesia yang terpaksa ikut lesu akibat penutupan objek wisata.
Lou Mancukng dalam bahasa Dayak Benuaq, atau yang dikenal sebagai Lamin Mancong, rumah adat suku Dayak Benuaq yang memiliki dua tingkat ini terletak di Kampung Mancong, Kecamatan Jempang. Selama masa pandemi ini ikut sepi dari kunjungan wisatawan mancanegara karena peraturan pemerintah yang membatasi aktivitas dan perjalanan untuk mencegah penularan yang tak terkendali kala itu.
Namun, seiring menurunnya kasus dan penyebaran Covid-19 di tanah air, pemerintah mulai mengizinkan membuka destinasi wisata dan penerbangan luar negeri dengan syarat-syarat tertentu. Hal ini tentu saja menjadi angin segar bagi para pelaku pariwisata.
“Bersyukur pada bulan Mei 2022 ini Lamin Mancong sudah kedatangan beberapa turis lagi, yang tentu saja disambut antusias oleh masyarakat kampung Mancong yang ikut terbantu mendapatkan rezeki dari tamu, seperti para penari penyambutan” ucap ibu Yohana, pengurus Lamin Mancong.
Salah satu wisatawan asing yang berkunjung ke Lamin Mancong pada tahun ini (27/5) adalah Mr. Osman. Ia merupakan tamu dari negara Turki bersama pasangannya Mrs. Grace. Keduanya datang ke Kubar dibawa oleh Ketua DPD HPI (Himpunan Pramuwisata Indonesia) Kaltim, Awang Jumri mewakili kalimantantourguide.com sebagai pemandu wisata yang telah banyak berjasa memperkenalkan pariwisata Kubar ke dunia internasional.
Sudah puluhan bahkan ratusan turis asing dibawanya untuk melihat keindahan alam dan budaya di Bumi Tanaa Purai Ngeriman. Ia bersama teman pemandu lainnya yang tergabung dalam HPI Kaltim dulu sangat sering membawa bule-bule dari berbagai belahan dunia berkunjung ke Kubar.
Sebelum pandemi melanda, rata-rata tamu asing mencapai puluhan orang setiap bulannya yang berkunjung dan disambut dengan tari-tarian khas suku Dayak Benuaq, Lamin Mancong. Tempat ini merupakan salah satu destinasi favorit para wisatawan baik dari luar negeri maupun domestik ketika mengunjungi Kubar. Selain karena keindahan alamnya, kemegahan bangunan Lamin yang unik, kekayaan seni dan budayanya yang masih terjaga, serta penduduk yang ramah menjadi daya tarik tersendiri bagi pengunjung.
Semoga dengan adanya momentum ini pariwisata di Kubar bisa menggeliat kembali, bahkan berkembang dan semakin baik dengan memperhatikan berbagai sektor pendukung. Hal ini tentu saja perlu dukungan dari berbagai pihak sehingga dapat memberikan manfaat bagi masyarakat luas.
Banyak pihak yang akan merasakan dampaknya secara ekonomi, mulai pemandu, pengelola objek wisata, penjaja souvenir, pemilik transportasi, perhotelan atau penginapan, rumah makan, dan masih banyak lagi. Efek berantai yang seakan tak ada habisnya.
Tulisan ini adalah kiriman kontributor Infokubar.id, Muhammad Kadapi. Penulis adalah Ketua DPC Himpunan Pramuwisata (HPI) Kutai Barat. Aktif menulis seputar pariwisata dan memandu wisatawan lokal maupun mancanegara di wilayah Kutai Barat.