SENDAWAR, Infokubar.id – Dinas Pertanian Kabupaten Kutai Barat kedatangan tamu dari Kementerian Keuangan. Tim yang beranggotakan 5 orang tersebut sengaja datang ke Kutai Barat untuk melakukan monitoring dan evaluasi (monev) bantuan dana lewat program Forest Carbon Partnership Facility Carbon Fund (FCPF–CF).
Kepala Dinas Pertanian, Alexander Samson menyambut dengan hangat tim monev dari Jakarta di ruang rapat lantai II kantor Dinas Pertanian, Barong Tongkok, Rabu (6/11/2024).
“Pada dasarnya tugas auditor ialah melihat kesesuaian antara perencanaan dengan realisasi yang dibelanjakan. Kami melalui bidang terkait akan membantu tim auditor untuk memfasilitasi kegiatan selama dua hari ke depan,” ujar Samson.
Pelaksanaan program FCPF-CF, kata Samson diharapkan mampu berkontribusi ke pencapaian target penurunan emisi gas rumah kaca (GRK) terutama di sektor penggunaan lahan dan kehutanan.
“Karena dana ini berasal dari karbon dan tentu kita kembalikan lagi untuk mereduksi karbon di udara,”tandas Samson.
Tim Kemenkeu mengatakan kegiatan monev ini bertujuan untuk menguji kesesuaian terhadap apa yang dilaporkan oleh benefit manager dengan pelaksanaan di lapangan baik itu berupa program/kegiatan maupun belanja barang.
Di hari pertama, tim langsung melakukan audit barang-barang pengadaan yang mendukung Tim auditor diagendakan melakukan pemeriksaan barang maupun kegiatan yang terealisasi dari dana Bank Dunia ini dengan kunjungan ke Kampung Karangan Kecamatan Mook Manaar Bulatn dan Linggang Purwodadi Kecamatan Linggang Bigung.
Kampung Karangan merupakan salah satu dari total enam Kelompok Tani Peduli Api (KTPA) yang pembentukan hingga seluruh peralatan pemadam kebakarannya bersumber dari dana bantuan ini.
Lalu dilanjutkan ke kebun kopi di Linggang Purwodadi sebagai bentuk kegiatan dalam hal perluasan kebun rakyat komoditas perkebunan.
Program ini didukung oleh Badan Pengelolaan Dana Lingkungan Hidup (BPDLH) Kemenkeu RI. Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur dan 8 Kabupaten/Kota mendapat total dana sebesar Rp 110.462.736.800 pada tahun 2023. Jumlah ini menurun drastis dibanding tahun 2022 yang mencapai Rp 309.320.000.000. (Adv/Diskominfo Kubar)
Penulis: Fitra Mayca | Editor: Lukman Hakim MH