SENDAWAR, Infokubar.id – Untuk mengatasi permasalahan sampah yang kian meresahkan, Pemkab Kutai Barat (Kubar) berencana menggandeng perusahaan yang beroperasi di wilayah Kubar, di antaranya dari sektor perbankan, pertambangan, perkebunan dan kehutanan.
Salah satu bahasan ialah soal armada mobil pengangkut. Diharapkan setelah mendengarkan paparan atau presentasi yang disampaikan oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH), pihak manajemen perusahaan bersedia membantu memenuhi kebutuhan pemerintah dan masyarakat.
Kerjasama ini sangat diharapkan, sehingga nanti apa yang didiskusikan ada dampak positif bagi pembangunan di Kubar. “Salah satunya, menciptakan lingkungan Kabupaten Kubar yang bersih dan asri,” kata Sekda Kubar Ayonius.
Sekda menyampaikan ini, pada Rapat Koordinasi Pemkab Kubar dengan pihak pemegang ijin usaha pertambangan, perkebunan dan kehutanan, di Balai Agung Aji Tulur Jejangkat, pada 8 Juni 2021.
Dikatakannya, optimalisasi peran Corporate Social Responsibility (CSR) agar dapat memberikan kontribusi langsung kepada lingkungan dan masyarakat serta memberikan manfaat secara luas bagi pembangunan daerah. Selain itu, masalah kebutuhan-kebutuhan di sektor pertanian sudah dipresentasikan, sehingga nanti pihak manajemen perusahaan bisa berkoordinasi dengan Dinas Pertanian. Misalnya, soal bibit sawit, karet, dan sebagainya.
“Kuncinya adalah kesejahteraan masyarakat kedepan semakin baik,” ucap Sekda.
Dua minggu kedepan Pemkab Kubar akan mengadakan rapat evaluasi lagi terkait komitmen yang ada ini secara administratif. Pemkab akan menyurati pihak manajemen perusahaan tentang kebutuhan pemkab khususnya armada mobil pengangkutan sampah yang saat ini terkait kondisi daya angkut sangat kurang dan memprihatinkan.
Kepala DLH Kubar Ali Sadikin memaparkan, total volume sampah yang masuk ke TPA pada 2020 lalu sebanyak 9.259,6 ton per tahunnya. Asumsinya satu truk mengangkut sampah sekitar 1,7 ton atau sekitar 15 ret per harinya. Pelayanan TPA mencakup empat kecamatan di dalam wilayah kota Sendawar, meliputi Melak, Sekolaq Darat, Barong Tongkok, dan Linggang Bigung.
Sedangkan untuk armada pengangkutan sampah sebelumnya berjumlah 11 unit. Tetapi yang beroperasi sekarang hanya tujuh unit. Untuk bantuan truk sendiri diberikan pada 2011 sampai 2018 silam,” rinci Ali. (humas kubar)