SENDAWAR, Infokubar.id – Bupati Kutai Barat, FX Yapan menerima kunjungan sutradara serial superhero “Sakti”, Agus Hermawan Mawardi untuk membicarakan tentang rencana shooting serial yang memiliki latar budaya Suku Dayak. Mulai dari asal usul, latar belakang hingga idiom-idiom asli Dayak akan banyak diangkat sepanjang serial ini.
Bupati Yapan merasa senang dengan rencana tersebut dan berharap melalui serial “Sakti” destinasi wisata dan kebudayaan Kubar dapat lebih dikenal warga luar. Ia menyebut, pihak Pemkab akan berperan sebagai pelengkap bahkan siap menyediakan properti pendukung untuk keperluan shooting nanti.
“Kita sebagai pelengkap, misalnya mereka nanti mau shooting perlu baju adat kita sediakan karena mereka tidak ada itu. Jadi kita bantu baju adatnya atau perlu kalung, taring pokoknya pakaian adat yang mereka butuhkan kita bantu,” ujar Yapan saat ditemui awak media.
Hal itu disampaikan Yapan, usai menerima sutradara dan beberapa kru serial Sakti, di Lou Singa Praja, kediaman pribadi Bupati, Kamis (18/11/2021). Didampingi Kadis Pariwisata, Kadisdikbud dan Kadiskominfo ia pun menawarkan banyak lokasi yang dapat dijadikan tempat shooting nantinya.
“Kita mempromosikan kabupaten kita bukan hanya dari wisata saja, tapi apa potensi yg ada di Kutai Barat bisa dipromosikan melalui film,” sebut Bupati.
Menurut Yapan, banyak lokasi atau destinasi wisata yang ada di Kubar layak untuk dijadikan tempat shooting. Namun, terkait lokasi shooting diserahkan sepenuhnya kepada tim disesuaikan dengan jalur cerita nanti. Pihaknya hanya berperan untuk memfasilitasi kebutuhannya.
“Saya sudah sampaikan kepada mereka, minta di tempat-tempat objek wisata kita supaya sekaligus memperkenalkan Kutai Barat melalui obyek wisata,” terang Yapan.
Sementara itu, Agus Mawardi sang sutradara menyebut pihaknya sedang mengeksplorasi tentang adat istiadat Dayak terkait serial drama garapannya. Serial ini bertema superhero dan menjadi bagian dari Skylar Universe yang diangkat dari Skylar Comics.
“Di Skylar Pictures memang punya genre superhero. Sakti ini adalah salah satu universe yang akan kami buat. Sakti itu kami ambil dari Suku Dayak, beberapa hero lagi kami ambil dari suku lain,” terang Agus.
Serial Sakti akan mengambil latar pada tahun 1942 hingga 2021. Setelah kampungnya dimbombardir penjajah, Sakti yang bernama Sanja putra Pangkalima diselamatkan nyawanya menggunakan batu bertuah yang telah dijaga selama turun temurun sehingga membuatnya abadi. Ia lalu berkelana hingga ke masa modern serta mengemban tugas sebagai ksatria pelindung tanah air dan darah para leluhur.
Selain akan menggunakan masyarakat lokal sebagai pemeran serialnya nanti, serial Sakti juga akan menggunakan bahasa Dayak karena mengangkat budaya setempat. Khususnya saat berlatar di tahun 1942.
“Kami memakai bahasa daerah. Kami sudah meminta izin, kita mencoba memakai bahasa suku Dayak Benuaq,” sebut Agus.
Menurut penuturan sang sutradara, rencananya setelah lebaran tahun depan (sekitar Mei atau Juni) tahap shooting serial “Sakti” akan dimulai dan memakan waktu hingga 64 hari.
Sakti akan tayang di layanan Over The Top (OTT) melalui platform STRO TV dan berada di bawah naungan Skylar Pictures dengan jumlah 8 episode dengan durasi per episode sekitar setengah jam. (tra/man)