SENDAWAR, infokubar.id – Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas kabarnya akan segera digelar di Kutai Barat. Saat ini masih menunggu Surat Edaran (SE) dari Bupati Kubar, FX Yapan. Meskipun dalam SE yang beberapa waktu lalu dikeluarkan terkait perpanjangan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 3, PTM terbatas di Kubar sudah bisa dilaksanakan.
“Dari hasil rapat koordinasi kemarin, memang PTM terbatas bisa saja dilakukan di Kubar. Namun, perlu beberapa persiapan yang harus dipenuhi oleh sekolah. Sekaligus juga menunggu surat edaran dari Bupati Kubar,” kata Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kubar, Silvanus Ngampun pada Rabu (01/09) di kantornya.
Dikatakannya, sebelum dilaksanakan PTM terbatas ini nanti akan dilaksanakan kembali rapat koordinasi kesiapan sekolah-sekolahnya bersama tim Satgas Covid-19 kabupaten. Sebelum nantinya dikeluarkan surat edaran Bupati mengenai sudah bisa dilakukannya PTM terbatas tersebut.
“Jadi akan ada rapat lanjutan lagi nanti. Kemudian untuk pelaksanaan PTM terbatas ini, beberapa sekolah memang sudah dicek kesiapannya. Kemungkinan ada beberapa sekolah yang sudah bisa melaksanakan PTM terbatas di Bumi Tanaa Purai Ngeriman,” terangnya.
Adapun pelaksanaan PTM terbatas ini memang menjadi kabar gembira karena bisa terlaksana setelah kurang lebih hampir satu tahun terakhir ini hanya menjalankan pembelajaran jarak jauh (PJJ). Namun, dalam pelaksanaannya memang tidak semudah membalikan telapak tangan dan bisa secepatnya dilakukan.
“Harus benar-benar diperhatikan kesiapannya. Harapannya memang dalam waktu dekat bisa terlaksana. Kemungkinan bisa dilakukan pada pertengahan bulan September 2021 ini. Tapi kembali lagi, tunggu surat edaran Bupati dan juga kesiapan sekolah dalam memenuhi syarat pelaksanaan PTM terbatas,” imbuhnya.
Pada Kamis (03/09) digelar rapat koordinasi di ruang liklat lantai III Kantor Bupati yang dipimpin Sekretaris Daerah (Sekda) Ayonius didampingi Plt. Asisten I dan Kadisdikbud. Rapat tersebut digelar untuk membahas rencana PTM di Kubar.
“Kegiatan PTM secara terbatas mau tidak mau memang harus kita lakukan, di mana kita melihat di Jakarta sudah mulai melaksanakannya,” terang Sekda dilansir akun Facebook Humas Kutai Barat.
Dilanjutkannya, bahwa sekolah yang akan melakukan PTM secara terbatas harus menyiapkan sarana mencuci tangan dan lainnya serta terus dipantau dan diawasi pelaksanaanya. Agar jangan sampai protokol kesehatan diabaikan.
“Disdik harus melihat kesiapan sekolah yang akan melaksanakan pembelajaran tatap muka serta mengadakan pertemuan dengan beberapa kepala sekolah baik langsung ataupun virtual terkait kesiapan sekolah-sekolah,” harap Ayonius. (tra/man)