Sungai Kedang Pahu Diduga Tercemar! Air Keruh dan Berlumpur

SENDAWAR, infoKubar.id – Warga di Kecamatan Damai pada Rabu (28/07) dihebohkan dengan tercemarnya air Sungai Kedang Pahu. Sebagai informasi sungai ini merupakan anak Sungai Mahakam yang melintasi tiga wilayah kecamatan, yaitu Muara Pahu, Muara Lawa, dan Damai. Menurut laporan warga, kondisi air yang keruh berlumpur dan berbusa itu diduga disebabkan limbah dari perusahaan perkebunan atau tambang yang beroperasi di sekitar wilayah tersebut.

Camat Damai Fransisco sudah melakukan pengecekan langsung ke Sungai Kedang Pahu. Menurut pengakuan Camat Damai Fransisco pencemaran Sungai Kedang Pahu sudah terjadi dua kali dalam dua bulan terakhir ini.

“Waktu kejadian sebulan yang lalu itu ada laporan warga, asal limbah itu keluar dari Sungai Nyahing anak dari Sungai Kedang Pahu ini,” kata Fransisco.

Muncul dugaan limbah tersebut dari perusahaan tambang atau pabrik sawit yang ada di sana. Karena di bantaran Sungai Nyahing hanya ada dua perusahaan saja.

“Saat ini air PDAM dimatikan karena sangat bahaya untuk dikonsumsi. Kita lihat sendiri tadi ke sungai melihat ikan sudah pada mabuk timbulan di atas sungai,” jelasnya.

Untuk mencegah hal yang tidak diinginkan pihaknya mengimbau kepada masyarakat Damai khususnya yang tinggal di bantaran Sungai Kedang Pahu agar tidak menggunakan atau mengkonsumsi air sungai untuk sementara waktu.

Sungai Kedang Pahu berwarna keruh dan berlumpur (tampak udara). Foto: Jaini/Facebook

Salah satu warga Kampung Damai Kota, Jaini dalam postingan Facebooknya menuliskan “Salah satu sumber mata air masyarakat mulai tercemar..!!”. Saat dimintai keterangan wartawan dirinya mengatakan kondisi air sungai sudah begitu sejak ia bangun tidur Rabu (28/07) pagi.

Sementara warga kampung Damai lainnya, Jeni mengungkapkan kalau kondisi air yang berubah keruh sudah terjadi sejak Selasa (27/07) kemarin hanya saja tidak separah hari ini (Rabu, 28/07).

“Airnya ini kalau kena kulit gatal rasanya,” tuturnya yang biasa menggunakan air sungai untuk keperluan mandi dan mencuci kepada media ini. Sebagai alternatif saat ini warga harus membeli air bersih dari penjual yang melayani ke rumah-rumah.

Sementara itu, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kutai Barat (Kubar) tengah melakukan pemeriksaan mengenai dugaan tercemarnya Sungai Kedang Pahu. “Kami akan secepatnya turun ke lapangan,” kata Kepala DLH Kubar Ali Sadikin, Rabu (28/07) saat dikonfirmasi media.

Pihaknya menyarankan, saat pengambilan sampel air juga disaksikan camat dan pemerintah kampung setempat. Juga melakukan penyusuran di sungai agar diketahui asal limbah tersebut. (tra/man)

Facebook Comments Box
Pasang Iklanmu
Bagikan ke