SENDAWAR, infokubar.id – Badai pandemi Covid-19 yang belum kunjung usai ini memberi dampak besar di masyarakat. Hal ini turut menghantam sendi-sendi perekonomian terutama masyarakat golongan pra sejahtera.
Di Kubar misalnya, masih banyak masyarakat yang kurang beruntung dan bernasib kurang mampu merasakan imbas dari pandemi ini. Salah satunya seperti yang dialami oleh Asyah Ngeban (53 tahun) dan anaknya Melandri (13 tahun). Keduanya tinggal di Kampung Linggang Mapan RT 4 Kecamatan Linggang Bigung.
Kini mereka hanya tinggal berdua setelah suaminya meninggal dunia akibat serangan stroke. Ditambah lagi kini Ngeban juga mengalami stroke. Sementara itu, Melandri anaknya yang seharusnya bisa menikmati masa remajanya seperti anak kebanyakan justru harus mengurus ibunya seorang diri.
Melandri memang tak seberuntung anak yang lain, dia kini menjadi tulang punggung keluarganya. Pasca mendiang sang ayah, ia harus mencari ikan di sungai dan rebung bambu di hutan untuk dijual sehingga bisa mencukupi kebutuhan sehari-hari bersama ibunya.
Tidak hanya itu, bahkan remaja yang sekarang duduk di bangku SMP ini pun terancam tidak bisa mengikuti pelajaran di sekolah. Selama pandemi ini pembelajaran dilakukan secara daring atau online. Hal itu mewajibkan anak didik harus belajar secara online, sementara Melandri tak memiliki smartphone untuk mengikuti pelajaran.
Tak jauh berbeda dengan Melandri, keluarga Jamriansyah juga mengalami kesulitan ekonomi di masa pandemi ini. Jamriansyah (64 tahun) dan istrinya Tumiyam (61 tahun) adalah pasangan suami istri yang tinggal di Kelurahan Barong Tongkok RT 04 Kecamatan Barong Tongkok ikut. Bahkan tanah tempat Jamriansyah membangun rumahnya tersebut berstatus tanah keluarga yang dipinjamkan kepadanya.
Jamriansyah sehari-hari hanya berkebun seadanya karena kondisi kesehatan yang dialaminya beberapa tahun yang lalu. Sebelumnya dia pernah mengalami stroke ringan. Ternyata mereka tidak hanya tinggal berdua, melainkan bersama mertuanya yang juga dalam keadaan sakit. Jamriansyah dan istrinya pun harus merawat mertua perempuannya tersebut, ditambah lagi sang istri yang juga sering sakit-sakitan.
Setelah mendapatkan informasi dari TP-PKK tingkat kampung dan berbagai pihak, Ketua TP-PKK Kabupaten Kubar Yayuk Seri Rahayu, Kamis (05/08) pagi, langsung bergegas mengunjungi keluarga-keluarga tersebut, sembari meliat kondisi secara langsung.
Ia tak sendiri, didampingi Sekretaris II Itaq Puspadewi dan anggota PKK Yonavia Sahadi pihaknya memberikan bantuan sembako berupa Beras, Telur, Minyak Makan, Mie, serta sejumlah uang tunai, kepada kedua keluarga tersebut.
“Kami sangat prihatin dengan keadaan dua keluarga tersebut. Kami akan segera tindaklanjuti untuk bantuan-bantuan dari Pemerintah yang bisa mereka terima,” ucap Yayuk.
Dalam kesempatan ini juga Yayuk mengucapkan terima kasih kepada semua pihak, yang telah banyak membantu dan memberikan informasi baik kepadanya secara pribadi dan TP-PKK Kutai Barat.
“Saya berharap semua pihak bisa bekerjasama baik dalam hal membantu memberikan bantuan serta memberikan informasi agar kita bisa segera menindaklanjuti secepat mungkin,” imbuhnya.
Lebih lanjut ia menegaskan PKK juga bisa berkordinasi dengan Pemerintah Kampung, Kecamatan dan Instansi-instansi terkait dalam mengupayakan bantuan-bantuan berupa apa saja yang bisa membantu mereka. (ded/man)