SAMARINDA, Infokubar.id – Sejak pandemi Covid-19 melanda tanah air, pelbagai macam kegiatan publik terhambat lantaran penerapan prokotol kesehatan guna mengantispasi pesebaran virus tersebut. Tak terkecuali agenda kesenian dan kebudayaan di Kalimantan Timur (Kaltim).
Kendati mulai melandainya pandemi, aktivitas mulai kembali normal secara berkala. Seperti agenda nasional yang baru saja sukses digelar yakni Temu Karya Taman BUdaya (TKTB) se-Indonesia ke-XXI di Kaltim.
Melihat antusias masyarakat begitu tinggi, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kaltim menjanjikan akan memfasilitasi kegaitan-kegiatan bernuansa kesenian dan kebudayaan di Bumi Etam ini.
Hal tersebut dinyatakan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kaltim Muhammad Kurniawan kepada awak media. Ia menyebut, tahun 2023 mendatang akan lebih masif lagi kegiatan guna menghidupkan kesenian dan kebudayaan daerah.
Sebagai informasi, terlebih dukungan anggaran tahun depan dari Pemerintah Pusat jauh lebih besar dari tahun ini Rp6 miliar. “Kalau tidak salah tahun depan ada Rp12 miliar, khusus untuk gelaran kebudayaan,” papar Kurniawan.
Sementara itu, Kepala Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Taman Budaya Kaltim, Ismid Rizal, mengungkapkan pihaknya pun memiliki berbagai perencanaan kegiatan, salah satunya Kudungga Art Festival.
“Salah satunya, mulai tahun depan akan kami gelar Kudungga Art festival. Terdiri tari, teater, lomba film pendek, permainan tradisional, dan banyak hal lainnya. Saya ingin menjadikan taman budaya ini adalah rumah kedua bagi seniman,” ujarnya.
Ia menjelaskan, Kudungga Art Festival yang akan datang memiliki sisi perbedaan dari yang biasanya. Selain pertujukan para seniman tanah air, Ismid membeberkan pihaknya bakal mengundang seniman internasional.
“Seperti yang sudah kami tampilkan dalam TKTB ini, adalah juara kedua festival Kudungga. Begitulah gambaran festival yang akan dirutinkan tahun depan. Kalau dulu hanya kabupaten/kota yang kita undang, sedangkan Kudungga Art festival bisa dari orang luar. Baik nasional, bahkan internasional,” demikian Ismid.
Setali tiga uang, Ketua Forum Taman Budaya Se-Indoensia itu optimis untuk mendorong UPTD Taman Budaya menjadi Badan Layanan Umum Daerah (BLUD), sehingga ke depannya para seniman daerah nanti bisa mandiri. Terutama, lanjut Ismid, yang bisa menghasilkan keuntungan sendiri bagi mereka.
“karya para seniman itu, akan rutin ditampilkan di Taman Budaya Kaltim dan bisa dikenal hingga ke dunia internasional,” pungkasnya. (adv/disdikbudkaltim)
Penulis: Ocl | Editor: Lukman Hakim