SENDAWAR, Infokubar.id – Penyelenggara Bandar Udara (Bandara) Melalan Kutai Barat akan menambah frekuensi penerbangan regular Wings Air dari Bandara Sepinggan Balikpapan menuju Melalan, Kutai Barat, menjadi lima kali dalam sepekan.
“Kita sudah usulkan ke pihak Wings Air untuk menambah jadwal penerbangannya dua kali yaitu pada Selasa dan Kamis atau menjadi lima kali dalam sepekan,” ujar Kepala Unit Penyelenggara Bandara Melalan, Indra Rohman di ruang kerjanya, kemarin.
Ia mengatakan, saat ini frekuensi penerbangan reguler yang melayani rute menuju Melalan, Kubar hanya ada tiga kali dalam sepekan yakni Senin, Rabu dan Jumat. Ia berharap pihak maskapai dapat merespon sinyal baik tersebut.
Surat permohonan penambahan frekuensi penerbangan itu telah dilayangkannya pada 22 Juli 2024 ke Direktur PT Wings Abadi. Dengan melampirkan statistik data lalu lintas angkutan udara mulai Januari hingga Juni 2024, yang terus alami peningkatan jumlah penumpang.
“Dari total kapasitas 72 kursi pada pesawat, hampir tiap penerbangan selalu terisi penuh. Potensi inilah yang kita dorong (maskapai) agar menambah frekuensi penerbangannya ke Kubar,” terang Indra, disela menemani awak media meninjau fasilitas dalam bandara.
Pihaknya pun telah menjalankan program peningkatan kualitas aspal runway (landasan pacu) dengan lebar 30 meter dan panjang 1.300 meter. Adapun anggaran tersebut berasal dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) Tahun 2024 sebesar Rp 18 miliar.
Ia menegaskan, kegiatan tersebut merupakan upaya yang di lakukan UPBU Melalan untuk terus meningkatkan pelayanan kepada masyarakat pengguna jasa transportasi udara di Bumi Tanaa Purai Ngerimaan.
Alfarendra Lejiu, salah seorang penumpang bandara merespon positif usulan penambahan jadwal penerbangan tersebut. Dia menilai layanan transportasi udara di Kubar saat ini memang sangat dibutuhkan, dalam menunjang mobilitas transportasi kelas menengah.
“Kalau bisa setiap hari ada penerbangan ke sini (Kubar). Soalnya sering kehabisan tiket, kalau tidak booking beberapa hari sebelumnya,” ujar Lejiu. (*)
Penulis : Lukman Hakim