YOGYAKARTA, Infokubar.id – Wakil Bupati Kubar Nanang Adriani meminta kepada mahasiswa yang menempuh pendidikan ke luar kota agar menjadi orang sukses dan berhasil. Hal itu disampaikannya saat kunjungan kerja dalam rangka silaturahmi Wabup bersama mahasiswa Kubar, di Silol Kopi dan Eatery, Jalan Suroto, Kecamatan Gondokusuman, Kota Yogyakarta, Selasa (25/2/2025).
Wabup menyebut, pendidikan merupakan hal yang sangat terpenting dalam kehidupan dan pembangunan suatu daerah. Pasalnya, melalui pendidikan akan terciptanya generasi muda yang memiliki sumber daya manusia handal dan mampu berdaya saing.
Pada kegiatan itu, Wabup didampingi Kabag Kesrasos Sekkab Kubar Rosa Ngeruk dan Kabid Pengelolaan Barang Milik Daerah BKAD Kubar, Agus Syaprani. Sebelum ke Silol Kopi dan Eatery, terlebih dahulu Wabup bertemu dan menyapa dengan mahasiswa Kubar, di Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Karang Malang, Catur Tunggal, Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman.
Kedatangan kami, ingin melihat secara dekat sejaumana keadaan mahasiswa yang ada di Yogyakarta. Begitu turun dari mobil, saya berbahagia bisa bersilaturahmi dengan adik-adik dan seakan-akan berada di Kubar.
“Dengan bersilaturahmi itu, pasti melahirkan sesuatu yang positif. Untuk itu, perbanyak silaturahim, bertemu dan berjumpa dengan baik,” ucapnya.
Wabup mengatakan, kalian (mahasiswa) merupakan duta-duta Kubar yang ada di Yogyakarta. Begitu juga orang tua kalian, pastinya menunggu dengan berdoa, agar anaknya sukses dan bisa kembali ke Kubar.
“Jaga nama baik Kubar, keluarga, fokus pendidikan dan terus belajar demi masa depannya. Selain itu, pelihara lah beasiswa pendidikan ini sampai kalian selesai dan diwisudakan,” terangnya.
Menempuh pendidikan itu bagian dari perjuangan dan butuh proses. Karena untuk sukses itu, tidak mungkin naik tangga langsung loncat ke tangga kelima dan keenam.
“Tetapi harus secara bertahap dari tangga satu, lalu naik ke tangga dua dan seterusnya,” ucapnya lagi.
Wabup menyampaikan untuk mencapai ke puncak gunung dan tidak cepat patah semangat? Ada orang bijak mengatakan, berjalan lah kamu membelakangi gunung itu agar dirimu dapat melihat seberapa jauh dirimu sudah melakukan perjalanannya.
Jangan kamu melihat ke puncak gunung, pasti kamu lemah dan cepat patah semangatmu. Tapi kamu melihat kebelakang atau jalan mundur. Maksudnya naik gunung itu, seberapa jauh jalan yang sudah dilalui atau sudah berapa semester yang ditempuh dan dilalui.
“Insya allah semuanya pasti bisa dilalui dengan lancar,” terangnya. (*)
Penulis: Yanuar | Editor: Lukman Hakim